KARENA TAK PERCAYA
Baca: Lukas 4:16-30
Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. (Lukas 4:29)
Mereka bangkit, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. (Lukas 4:29)
Perintang jalan ada di depan. Seorang polisi perbatasan berdiri dengan tangan terentang saat sebuah mobil mendekat. Ia membungkukkan badan dan memberitahukan bahwa sebuah jembatan telah hancur tak jauh dari situ. Si pengemudi menjawab, “Saya tidak percaya pada Anda. Menurut saya, Anda bukan polisi asli. Silakan minggir, saya harus menghadiri pertemuan bisnis!” Si pengemudi tidak menghiraukan peringatan karena ia tidak percaya bahwa yang berdiri di hadapannya benar-benar seorang polisi. Ya, apa yang kita percayai tentang seseorang dapat memengaruhi keputusan kita.
Suatu kali Yesus mengajar banyak orang di sebuah rumah ibadat di Nazareth tempat Dia dibesarkan. Orang-orang takjub dan heran mendengar pengajaran-Nya. Tetapi, mereka tidak percaya akan ketuhanan Yesus, dan berkata, “Kami tahu siapa Engkau sebenarnya. Engkau adalah anak Yusuf dan Maria orang Galilea. Kami kenal siapa saudara-saudara-Mu. Mungkin Engkau seorang nabi, tetapi Engkau bukan Anak Allah!” Akibatnya, mereka menolak Yesus sebagai Tuhan (ay. 29).
Apakah kita mengakui Yesus sebagai Tuhan atas hidup kita dan hidup dalam firman-Nya? Ketika kita memutuskan untuk percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan, kita akan menjadi orang yang benar-benar mengasihi-Nya. Kita akan menunjukkan kepercayaan itu dengan menaati ucapan-Nya. Kehidupan-Nya akan memengaruhi kehidupan kita karena Dia ada dalam hati kita. Kehidupan-Nya akan terpancar di dalam dan melalui kehidupan kita dalam setiap segi.—SYS
Suatu kali Yesus mengajar banyak orang di sebuah rumah ibadat di Nazareth tempat Dia dibesarkan. Orang-orang takjub dan heran mendengar pengajaran-Nya. Tetapi, mereka tidak percaya akan ketuhanan Yesus, dan berkata, “Kami tahu siapa Engkau sebenarnya. Engkau adalah anak Yusuf dan Maria orang Galilea. Kami kenal siapa saudara-saudara-Mu. Mungkin Engkau seorang nabi, tetapi Engkau bukan Anak Allah!” Akibatnya, mereka menolak Yesus sebagai Tuhan (ay. 29).
Apakah kita mengakui Yesus sebagai Tuhan atas hidup kita dan hidup dalam firman-Nya? Ketika kita memutuskan untuk percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan, kita akan menjadi orang yang benar-benar mengasihi-Nya. Kita akan menunjukkan kepercayaan itu dengan menaati ucapan-Nya. Kehidupan-Nya akan memengaruhi kehidupan kita karena Dia ada dalam hati kita. Kehidupan-Nya akan terpancar di dalam dan melalui kehidupan kita dalam setiap segi.—SYS
KEYAKINAN KITA HARI INI MEMENGARUHI KEPUTUSAN KITA,
DAN KEPUTUSAN ITU SELANJUTNYA MEWARNAI KEHIDUPAN KITA
DAN KEPUTUSAN ITU SELANJUTNYA MEWARNAI KEHIDUPAN KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar