Senin, 28 April 2014

DILARANG BERJUALAN



Baca: Mazmur 51

Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! (Mazmur 51:3)


Judul di atas tidak salah eja. Tulisan itu saya baca di papan kecil di depan sebuah toko. Bisa diduga, yang dimaksudkan tentunya “Dilarang Berjualan”. Namun, sampai beberapa lama kemudian, tulisan tersebut masih ada di sana. Tidak direvisi, tidak pula diganti dengan yang baru. Dibiarkan saja seperti itu.
Daud telah berdosa, kemudian Tuhan mengutus Natan menegurnya (2 Sam. 11 dan 12). Setelah Daud mengakui dosanya, Natan langsung menyatakan pengampunan Tuhan. Tersadar akan betapa besar kasih setia Tuhan, Daud mengungkapkan pengakuan jujur seperti yang tertuang dalam Mazmur 51. Dalam pengakuannya itu, ia tidak berusaha menyeret-nyeret Batsyeba untuk ikut menanggung kesalahan perzinahan dan pembunuhan yang telah terjadi. Ia menginsyafi bahwa hal itu merupakan dosa dan pelanggaran pribadinya terhadap Allah (ay. 5, 6), dan mengharapkan pembasuhan sempurna agar menjadi tahir kembali (ay. 4, 9, dan 12). Daud juga menyadari bahwa dosanya membuat ia terpisah dari Allah, maka ia merindukan pengampunan dan pemulihan dari Allah (ay. 11-16). Dan, sebagai kurban persembahan , ia membawa jiwanya yang hancur serta hatinya yang patah dan remuk (ayat 18-19).
Saat tahu telah berbuat dosa, mungkin kita bersikap seperti penulis “Dilang Berjualan” tadi. Sadar kalau salah, namun membiarkan saja. Sikap Daud mengundang kita untuk bertobat, berbalik kepada Allah. Di dalam Kristus, Dia telah menyediakan pengampunan dosa dan anugerah untuk hidup dalam kebenaran-Nya.–-SLS
 
DOSA TIDAK AKAN TERHAPUS DENGAN DIBIARKAN.
KITA MEMERLUKAN PENGAMPUNAN ALLAH UNTUK MELENYAPKANNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar