Kamis, 08 Mei 2014

ANUGERAH-NYA YANG AJAIB



Baca: Yosua 2:8-24

Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah.(Yosua 2:11)


Di mata manusia mana mungkin pelacur memperoleh keselamatan. Diukur dari standar agama mana pun pelacur sangat tidak layak untuk menerima keselamatan. Namun, jika Tuhan berkenan menyelamatkannya, memangnya kenapa? Keselamatan bukanlah upah dari kebaikan manusia, melainkan pemberian Allah karena kasih dan anugerah-Nya semata. Anugerah yang direspon dengan iman. Oleh iman, manusia menyambut keselamatan itu. Anugerah-Nya memang ajaib.
Hal itu dialami oleh Rahab, seorang pelacur bangsa Kanaan. Ia mengakui bahwa Tuhan Allah Israel adalah “Allah di langit di atas dan di bumi di bawah” (ay. 11). Ini sebuah pernyataan teologis yang mendalam. Bagaimana Rahab memiliki pemahaman iman seperti itu? Ia tidak mendapatkan pendidikan teologia. Ia memperolehnya melalui penyataan Allah, melalui alam karya ciptaan-Nya dan melalui sejarah bangsa Israel yang sampai ke telinga bangsa Kanaan. Iman Rahab juga terlihat dengan jelas dari permintaannya kepada dua mata-mata Israel agar mereka menyelamatkan dirinya dan keluarganya ketika Tuhan menyerahkan Yerikho ke dalam tangan Israel kelak. Ini adalah pernyataan iman yang dinamis, yang percaya bahwa Tuhan akan bertindak sesuai dengan kedaulatan dan kuasa-Nya.
Anugerah Tuhan tidak pandang bulu. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghakimi orang yang mau menerima anugerah Tuhan. Kita malah harus bersyukur dan mendorong orang tersebut merespon anugerah itu dengan sikap yang sepadan, yaitu dengan beriman dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.—ENO
 
 
KALAU KITA TIDAK BISA MERAIHNYA DENGAN KEKUATAN SENDIRI,
BERARTI HARUS ADA YANG MEMBERIKANNYA. ITULAH ANUGERAH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar