" MENGELABUI "
Baca: Kejadian 27:1-40
Lalu datanglah Yakub dekat-dekat dan diciumnyalah ayahnya. Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia. (Kejadian 27:27)
Seorang perempuan batal terbang ke Jogja sehingga tiket promo yang sudah dibelinya terancam hangus. Kebetulan, adiknya sendiri memerlukan tiket ke Jogja pada tanggal yang sama. Kakak beradik ini lalu sepakat untuk bertukar identitas. Si adik akan terbang dengan menggunakan tiket dan KTP si kakak. Namun, pada saat pemeriksaan menuju ruang tunggu penerbangan, petugas curiga akan identitas palsu si adik. Petugas memintanya untuk membubuhkan tanda tangan, dan kebenaran pun terungkap.
Kejadian ini mengingatkan saya pada kisah Esau dan Yakub dalam mendapatkan berkat dari Ishak, ayah mereka. Atas dorongan Ribka, sang ibu, Yakub mengelabui Ishak dengan membawa olahan daging kambing, bukan hewan buruan (ay. 14), mengenakan pakaian Esau (ay. 15), dan membungkus tangan dan lehernya dengan kulit kambing (ay. 16). Ishak yang penglihatannya sudah rabun mencurigai Yakub beberapa kali (ay. 20, 21, 26), tetapi Yakub dapat berdalih dengan baik dan tampil sebagai “aktor” yang cakap. Akhirnya ia berhasil mendapat berkat dari Ishak walaupun lalu harus melarikan diri dari Esau selama bertahun-tahun.
Mungkin kita juga pernah bersekongkol untuk mengelabui orang lain atau untuk mendapatkan sesuatu, seperti pendapatan tambahan, kedudukan, harga diri. Mungkin muslihat kita berhasil, dan orang tidak berhasil membongkar kebohongan kita. Namun, dapatkah kita terus mengabaikan suara nurani kita? Dapatkah kita menyembunyikan diri dari mata Allah yang mahatahu?—NK
Mungkin kita juga pernah bersekongkol untuk mengelabui orang lain atau untuk mendapatkan sesuatu, seperti pendapatan tambahan, kedudukan, harga diri. Mungkin muslihat kita berhasil, dan orang tidak berhasil membongkar kebohongan kita. Namun, dapatkah kita terus mengabaikan suara nurani kita? Dapatkah kita menyembunyikan diri dari mata Allah yang mahatahu?—NK
KITA MUNGKIN BISA MENGELABUI MANUSIA,
TETAPI MANA MUNGKIN KITA MENGELABUI TUHAN?
TETAPI MANA MUNGKIN KITA MENGELABUI TUHAN?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar