Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: Tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawan sekerjaku yang lain. (Filipi 4:3)
Saya terkesan dengan kegiatan misi sebuah kelompok pelayanan dari Bekasi, Jawa Barat. Tuhan menaruh kerinduan dalam hati mereka untuk memberitakan Injil ke bangsa-bangsa. Setiap orang antusias untuk terlibat di dalamnya, mulai dari anak-anak sampai mereka yang telah berusia lanjut. Mereka pergi ke negara sasaran, melayani jemaat Indonesia di sana, berdoa bersama bagi negara tersebut, membagikan bingkisan, dan sebagainya.
Saya pernah beranggapan bahwa Paulus termasuk “manusia super” yang bisa melakukan segala sesuatu seorang diri. Rupanya saya keliru. Dalam menuntaskan tugas pekabaran Injil, ia tidak berjuang sendiri. Ada beberapa saudara seiman yang berjuang bersamanya. Ada Euodia dan Sintikhe yang dinasihati agar sehati sepikir dalam Tuhan (ay. 2), ada Sunsugos yang disebut “teman yang setia” (ay. 3), ada pula Klemens, dan beberapa orang yang tidak disebutkan namanya oleh Paulus. Mereka bagian dari “tim pekabaran Injil” yang sama-sama berjuang demi terselesaikannya tugas pelayanan yang Allah berikan.
Tugas pekabaran Injil adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik satu orang atau satu kelompok tertentu. Mungkin kita tidak termasuk dalam tim pelayanan misi, tetapi kita dapat tetap terlibat dalam pekabaran Injil. Misalnya, mendoakan para pelayan Injil, memberi persembahan untuk misi, atau menyediakan kebutuhan mereka yang melakukan perjalanan misi. Baik mereka yang di lapangan maupun yang “di balik layar”, semua sama pentingnya di hadapan Tuhan.—GHJ
TANGGUNG JAWAB YANG DIPIKUL BERSAMA TIDAK TERASA BERAT,
TERUTAMA SAAT TIAP ORANG MELAKUKAN BAGIANNYA DENGAN BAIK
TERUTAMA SAAT TIAP ORANG MELAKUKAN BAGIANNYA DENGAN BAIK
Design nya dibagusin dunk ...
BalasHapus