Selasa, 03 Juni 2014

PERNAH HIDUP BENAR



Baca: 2 Tawarikh 24:1-27

Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada.(2 Tawarikh 24:2)

Saya suka mencermati kesaksian para pelayat tentang kehidupan orang yang terbujur kaku di rumah duka. Selain ingin mendengar hal baik tentang mendiang, saya ingin tahu apakah ia hidup benar dalam Kristus sampai akhir hayat. Sedih sekali jika mendapati ada orang yang pernah hidup benar, tetapi dalam perjalanan hidupnya berbalik dari Tuhan dan hidup sekehendak hatinya. Bagi saya, panggilan untuk hidup benar berlaku seumur hidup, bukan hanya pada masa awal kekristenan kita.
Raja Yoas pernah hidup dengan benar di hadapan Allah. Selama imam Yoyada melayani, kurban bakaran teratur dipersembahkan di rumah Tuhan (ay. 14), bukan kepada berhala. Sayangnya, hal yang sangat menyukakan hati Allah ini hanya berlangsung selama hidup imam Yoyada. Begitu imam Yoyada meninggal, Yoas memilih mendengarkan nasihat para pemimpin Yehuda daripada meneruskan hidup benar di hadapa
n Allah. Mereka meninggalkan Allah untuk beribadah kepada berhala. Teguran Allah melalui Zakharia, anak imam Yoyada, tidak mempan, bahkan Zakharia dibunuh. Akhirnya, Yoas sendiri mati di tangan pegawainya.
Kondisi seperti Raja Yoas mungkin juga kita alami jika kita tidak waspada. Sekali hidup benar bukan berarti selamanya pasti hidup benar. Diperlukan kemauan, tekad, dan konsistensi untuk menjalani hidup benar dalam anugerah Tuhan. Kelak akhir hidup kita akan menunjukkan apakah kita tetap menjalani hidup benar atau hanya menjadi orang Kristen yang pernah hidup benar.—IDO
 
SEBAGAI ORANG YANG DIBENARKAN MELALUI PENGURBANAN KRISTUS,
HENDAKNYA KITA TERUS BELAJAR HIDUP BENAR DI HADAPAN ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar